Pengertian Ilmu Feng Shui pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia agar dapat hidup selaras dengan alam lingkungan sekitarnya. Feng shui merupakan ilmu bumi, astrologi, topografi, geomancy kuno yang berasal dari Tiongkok (Cina) yang telah digunakan sejak 4.700 tahun yang lalu.
Ilmu Feng Shui digunakan untuk menentukan lokasi Istana Kekaisaran agar selaras dengan pergerakan langit, pada zaman Kong Hu Cu (551-479 SM).
Istilah Feng Shui terdiri dari dua unsur kata yaitu Feng yang berarti angin dan Shui yang berarti air. Dengan demikian inti dari ilmu Feng Shui sebagai perhitungan segala hal yang berdasarkan tinjauan atau kaidah‐kaidah angin dan air.
Oleh karena Ilmu Feng Shui dapat meningkatkan kehidupan dan keberuntungan yang lebih baik dalam kehidupan, maka ilmu ini banyak diterima dan populer di berbagai negara di dunia.
Feng Shui Sebagai Disiplin Ilmu
Banyak masyarakat yang memandang Feng Shui hanya sebagai mistik, mitos, kepercayaan, ramalan, tahayul dan sejenisnya. Akan tetapi, Feng Shui dapat dijelaskan dengan logika oleh karena itu dapat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan.
Banyak sekolah yang mengajarkan ilmu Feng Shui, bahkan ada universitas membuka jurusan khusus untuk mempelajari ilmu ini. Tidak sedikit jurusan teknik Arsitek mempelajari Feng Shui untuk merancang konstruksi bangunan modern karena dapat diterima secara logika.
Dalam teori Feng Shui, sebagian ada yang dapat dijelaskan berdasarkan logika dan ilmu pengetahuan, ada juga yang belum dapat dijelaskan baik itu secara logika maupun secara ilmu pengetahuan.
Contoh Feng Shui yang dapat diterima secara logika.
- Menurut Feng Shui, rumah yang terletak di puncak gunung tanpa adanya penghalang tidak baik. Logikanya adalah: penghuni rumah tersebut akan mudah terkena penyakit dikarenakan angin yang bertiup di puncak gunung sangat kencang.
- Menurut Feng Shui rumah di bawah tebing curam juga tidak baik. Logikanya adalah tebing curam mudah longsor sehingga bangunan yang ada di bawahnya dapat terkena longsoran yang membahayakan penghuninya.
Ilmu Feng Shui mengajarkan cara manusia untuk hidup selaras dengan alam dan lingkungan sekitar dengan benar dan bukan menentang alam.
Feng Shui bertujuan untuk mendatangkan keberuntungan dan menghindari dari hawa perusak dalam diri maupun lingkungan yang ditempati dengan menyelaraskan hawa Yang (positif) dan Yin (negatif).
Lima elemen dasar dalam Ilmu Feng Shui
Elemen Air : Air merupakan kebutuhan vital semua mahluk hidup yang ada di bumi. Sebagian bumi ini dipenuhi dengan air, demikian juga tubuh manusia sebagian besar berisi air. Elemen Air memiliki sifat dasar tenang, berpikir dalam, dan perkataannya mampu membuat lawan bicara terhanyut. Orangnya sangat fleksibel, tetapi sering tidak punya pendirian tetap. Air diasosiasikan dengan warna hitam.
Elemen Tanah (Bumi) : Tanah merupakan tempat isi alam berpijak dan tumbuh. Elemen Tanah memiliki sifat dasar membumi, sederhana dan pendiam. Sikap pendiam ini terkadang dapat membingungkan lawan bicara sehingga sering disangka pasif. Tanah diasosiasikan dengan warna kuning.
Elemen Api : Tubuh manusia mengeluarkan panas, demikian juga dalam perut bumi memiliki energi panas berupa magma. Elemen Api memiliki sifat dasar penuh semangat, bergairah, membakar (provokatif), terkadang juga melucu, menghangatkan akan tetapi dapat melukai atau menghanguskan lawannya. Api diasosiasikan dengan warna merah.
Elemen Kayu : Kayu (tumbuhan) merupakan salah satu bagian yang ada di bumi termasuk dalam tubuh manusia berupa makanan dari sayur-sayuran (tumbuhan). Elemen kayu memiliki sifat dasar fleksibel, alami, menyenangi hal-hal yang bersifat tradisional, mudah patah semangat. Kayu diasosiasikan dengan warna hijau (alami).
Elemen Logam : Dalam bumi dan tubuh kita terdapat banyak zat/unsur logam dari magnesium [Mg], zat besi [Zn] atau unsur logam lainnya. Elemen Logam memiliki sifat dasar keras, dingin dan tajam baik pikiran maupun perkataan. Logam sering digunakan sebagai senjata karena sifat dasarnya tersebut. Sifat positifnya adalah orang logam sangat serius menangani usaha yang diminatinya. Logam diasosiasikan dengan warna putih.
Lima elemen Feng Shui juga menggambarkan dua siklus keseimbangan, yaitu siklus penciptaan dan siklus penghancuran.
Siklus Penciptaan :
- Kayu menghidupkan Api
- Api menciptakan Bumi (abu)
- Bumi menghasilkan Logam
- Logam mengumpulkan Air
- Air menumbuhkan Kayu
Siklus Penghancuran :
- Kayu memakan Bumi
- Bumi mengisap Air
- Air mematikan Api
- Api melelehkan Logam
- Logam membelah Kayu
Disarikan dari beberapa sumber.
Pengertian Ilmu Feng Shui – Kanal Pengetahuan