Pakaian tidur selama bertahun-tahun telah mengalami evolusi seiring perubahan peran wanita dalam masyarakat. Sejak tahun 1950-an, wanita mulai mengenakan piyama karena celana panjang seperti yang dipakai pria juga telah menjadi bagian dari lemari pakaian mereka. Namun, baru pada tahun 1960-an piyama mulai mengungguli gaun tidur flanel dan katun tradisional.
Evolusi Pakaian Tidur Wanita
Sekarang ini, wanita bisa mengenakan praktis apa pun yang mereka inginkan – mulai dari kemeja polo oversized kekasihnya hingga kaos lama. Meski begitu, setiap wanita harus memiliki beberapa item lingerie sutra seksi yang bisa mereka gunakan untuk malam romantis.
Beberapa pakaian tidur yang sekarang dimiliki oleh wanita di dalam lemari pakaian mereka termasuk:
Negligee
Negligee pertama kali diperkenalkan di Prancis selama abad ke-18, tetapi saat itu belum menjadi gaun seksi transparan seperti sekarang, melainkan panjang dan berat seperti gaun wanita lainnya.
Mereka juga memiliki tujuan praktis untuk menjaga tubuh hangat di ruangan tidur yang berangin pada musim dingin. Negligee telah berubah seiring waktu dan pada tahun 1920-an, mereka mulai mencerminkan gaun satin pendek yang populer pada masa itu.
Potongan pakaian tidur wanita yang lebih pendek dan ringan ini tentu saja seksi tetapi tidak didesain dengan sengaja seperti itu. Baru setelah Perang Dunia II, negligee didesain sebagai potongan lingerie seksi.
Piyama
Piyama berasal sebagai pakaian malam oriental untuk pria dan menjadi sangat populer di antara misionaris-misionaris Barat. Pada abad ke-18, misionaris Britania mengadopsi gaya tersebut sebagai pakaian tidur untuk anak laki-laki dan pria. Dan pada abad ke-20, piyama menggantikan baju tidur panjang sebagai gaya pakaian tidur normal bagi populasi pria di Inggris.
Namun, tidak sampai jauh kemudian bahwa piyama menjadi pakaian tidur populer bagi wanita dalam masyarakat Barat. Saat ini, berbagai gaya dan warna piyama tersedia baik untuk pria maupun wanita.
Chemise
Chemise dapat ditelusuri ke pakaian mirip tunik yang dikenakan dalam budaya kuno dan dikenal sebagai pakaian tidur wanita pertama pada awal abad pertengahan.
Chemise di Eropa abad pertengahan memiliki fungsi ganda – digunakan sebagai gaun tidur dan pakaian dalam wanita. Gaun panjang ini melindungi pakaian dari keringat dan minyak tubuh serta merupakan satu-satunya pakaian yang bisa dicuci secara teratur oleh wanita pada Abad Pertengahan.
Baca artikel lainnya untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang topik yang menarik ini:
- Menghindari Kesempatan Belajar adalah Hal Terbodoh
- Simbol Lentera: Menggapai Kebijaksanaan dalam Kehidupan
Gaun Tidur/Baju Tidur
Gaun tidur berevolusi dari chemise pada awal abad ke-20. Umumnya terbuat dari katun ringan untuk musim panas dan flanel lebih tebal untuk musim dingin.
Batas antara chemise dan gaun tidur menjadi kabur. Baju tidur umumnya sederhana, berpotongan paha dengan warna polos. Kaos tidur dorm adalah versi baru dari baju tidur yang biasanya menampilkan karakter kartun atau slogan. Sementara gaun tidur lebih panjang dan lebih berat dan biasanya terbuat dari flanel atau katun.
Evolusi pakaian tidur wanita selalu beriringan dengan perubahan dalam norma-norma sosial dan mode saat itu. Dari gaun panjang dan berat hingga potongan lingerie seksi, pilihan pakaian tidur wanita saat ini mencerminkan kebebasan dan keragaman dalam penampilan dan gaya yang diinginkan oleh setiap individu.
Penutup
Setelah membaca artikel ini, penting untuk diingat bahwa pilihan pakaian tidur seseorang sangatlah personal. Namun, mengetahui sejarah evolusi pakaian tidur wanita dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana peran wanita dalam masyarakat serta bagaimana pakaian mencerminkan nilai-nilai dan norma yang berubah dari waktu ke waktu. Jangan ragu untuk menggali lebih dalam lagi dan menemukan gaya pakaian tidur yang membuatmu nyaman dan percaya diri!
Evolusi Pakaian Tidur Wanita